Thursday, March 20, 2014

Konstanta

mereka meninggalkan, menemukan teman baru
aku disini, ditinggalkan jejak-jejak kaki kecil
saling tatap dan tertawa di hadapan cermin
serpihan sindrom simbol sosial kecil 

aku hanya sebuah konstanta
tetap dan tak bisa berpindah

menggoyahkan stabilitas emosi dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh
kutatap sekumpulan asap sambil mendengarkan musik dari seberang jalan
daun-daun talas itu masih saja menitikkan air dari pucuknya
membuat letupan kecil dari lantai dansa

berlatih dengan senyum palsu di atas atap di bawah cucuran hujan
dering telfon dan suara penghuni jalan mengganggu tidur nyenyakku
frekuensi kicauan mereka mengganggu ketenanganku
orang-orang itu hanya manekin bernyawa, tanpa akal dan perasaan

aku hanya sebuah konstanta
pakai aku sesuka hatimu

biarlah, relakan seakan semua yang lalu itu tak pernah terjadi
klise, mereka berkata
logika, aku menyangkal
perspektif, fakta mengonfirmasi

aku hanya sebuah konstanta
kau tidak bisa mengubahku

0 comments:

Post a Comment