Friday, September 30, 2016

Paragraf Penutup

Ini cerita ketika kubuat sebuah buku.
Buku ini bercerita tentang lirik lagu, tanda tanya, juga untaian rindu.
Tulisan ini dibuat karena aku telah berhenti mencampuri urusanmu.
Kini telah sampai penutup dan kau layak berada pada bab terima kasihku.

Mungkin saja kita - kami - kau, telah memilih.
Sengaja menunda demi ratusan ejaan yang salah tanpa pamrih.
Perjalanan ini akan (kucoba) kuselesaikan meski tertatih.
Suatu hari kita akan membacanya, hanya tertawa lirih dan itu pedih.

Karena kita membacanya dari dua sisi yang berbeda.
Orang lain melihat bahwa terdapat dua versi, namun senada.
Ketika dipaparkan akan mementahkan seluruh teori yang ada.
Bahkan muncul ribuan umat yang melontarkan kata "daripada".

Menyadarkan mereka kalau bumi ini pun memiliki dua kutub.
Mencegah pertikaian konstan antara logika dan perasaan namun tak sanggup.
Melupakan dari dulu seperti apa yang namanya hidup.
Mungkin goresan darah yang akan kumunculkan sebagai penutup.

0 comments:

Post a Comment